Rabu, 24 April 2013

Rumah Adat masyarakat sabu raijua


Rumah adat masyarakat di pulau sabu mereka memakai daun lontar untuk di jadikan sebagai atap meskipun di kotanya sebagian sudah beralih ke dinding beton tetapi masyarakat desa pada umumnya masih menggunakan daun lontar untuk di jadikan atap mereka, duan lontar ini bentuknya memanjang seperti daun dari pohon kelapa, dangan tahan panas dan hujan bisa tahan sampai puluhan tahun, untuk di kota mereka sudah ada penerangat 24 jam sehingga aktifitas bisa di lakukan sepeti biasa, tetapi untuk penduduk desa sebagian menggunakan solar sel (pembangkit listrik tenaga matahari) dengan mengangkat 3 bola lampu kecil untuk penerangan malam harinya,sebagian juga masih biasa dan tidak menggunakan penerangan malam, jadi sangat - sangat di harapkan untuk penataan kota dan PLN bisa bekerja sama supaya penduduk mendapatkan listrik secara merata, karena dengan adanya listrik di malam hari itu akan sangat membantu aktifitas kita dan para siswa-siswa yang ada di desa untuk meng





erjakan perkerjaan rumah mereka (PR).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar