Proses
pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara meniupkan suatu fluida
(udara) kedalam cetakan
untuk membentuk suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang
berongga dengan perbedaan tebal dinding.
Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu
:
1. Injection
Blow Mold
Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan
terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen
Injeksi dan Blow. Secara
umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak ada handle. Sering juga digunakan untuk kontainer yang
terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol.
Tahapan Proses :
a.
Plastik
dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
b.
Plastik
dipindah ke cetakan blowing.
c.
Udara
di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.
d.
Cetakan
membuka untuk pengeluaran produk.
2. Extrusion
Blow Mold
Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang paling
sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang
bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah
HDPE, PVC, PC, PP, and PETG.
Tahapan Proses :
a.
Plastik
dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang.
b.
Cetakan
tertutup.
c.
Pengarah
lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting
sehingga menekan ke cetakan.
d.
Cetakan
terbuka untuk pengeluaran produk.
3. Stretch
Blow Mold
Proses
pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran
yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan
untuk plastik dengan jenis PET.
Terdiri dari komponen Injeksi,
Stretcher dan Blow.
Tahapan Proses :
a.
Plastik
dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.
b.
Plastik
di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.
c.
Udara
di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk
mold.
d.
Cetakan
membuka untuk pengeluaran produk.
Secara
sederhana botol umumnya di
buat dari material seperti plastik dan kaca. Proses pembuatan botol dari kedua
material tersebut hampir sama. Material di lebur kemudian di tiup kedalam
cetakan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Berikut detail proses pembuatan
botol dari bahan kaca :
1. Bahan-bahan untuk membuat botol, seperti kalsium
karbonat, sodium karbonat, pasir silika, dan bahan-bahan kimia lainnya di
masukan kedalam tungku pembakaran (furnace).
2. Didalam tunggku pembakaran bahan-bahan tadi di lebur
sampai temperatur 1400 derajat Celsius.
3. Hasil leburan ini (gob) di umpankan ke dalam cetakan.
4. Didalam cetakan ini leburan ini di tiup dengan angin
bertekanan sehingga cairan kaca menempel pada cetakan sehingga membentuk botol
yang di inginkan (lihat gambar).
5. Setelah botol di lepas dari cetakan kemudian di
lakukan pemanasan ulang (perlakuan panas) untuk menghilangkan tegangan dan
regangan saat membentuk botol. perlakuan ini di berikan agar kekuatan botol
maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar