Bupati Malang Rendra Kresna mengaku sangat kagum akan temuan Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
(PLTH) oleh seorang warga Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Ia bahkan
memutuskan untuk membeli satu unit PLTH warganya itu meski belum ada
kejelasan tentang kepastian dasar teknologi yang digunakan, Ngalamers.
Kabarnya, Bupati Malang itu berniat untuk menjadikannya sebagai pameran.
Kunjungan Bupati Rendra Kresna ke kediaman Embing
(Penemu PLTH) dilakukan pada Rabu (25/7/2012). Saat itu Rendra Kresna
didampingi oleh Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Budi Iswoyo.
Mereka nampak terkagum-kagum saat mengamati generator PLTH di dalam
rumah Slamet yang sederhana dengan dinding bambu. Pada kunjungan
tersebut, Rendra Kresna berjanji akan membantu memperjuangkan hak paten
temuan PLTH tersebut.
Penemu PLTH yang dikagumi Bupati Malang itu bernama asli Slamet Hariyanto, warga
Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Pria yang akrab disapa
Embing ini mengaku bahwa dirinya hanya seorang lulusan SD, Ngalamers.
Namun, pria dengan latar belakang tukang servis dinamo itu berhasil
menciptakan, membangun, bahkan menjual generator pembangkit listrik
swadaya yang disebutnya PLTH. Embing kini telah memproduksi ciptaannya
hingga ratusan buah dan sudah mulai dijual ke luar Pulau Jawa,
Ngalamers.
PLTH itu berupa satu unit generator
berbentuk kotak berukuran 1 x 1 x 1 meter. Generator PLTH itu dijelaskan
bisa memproduksi listrik 2000 watt. Bentuk fisiknya di bagian atas
terlihat serupa dengan pembangkit listrik tenaga matahari. Hanya saja,
sumber tenaganya berasal dari karbon monoksida yang berasal dari arang
batok kelapa yang ditempelkan pada panel sel surya. Tanpa sumber tenaga
apapun, tanpa panas matahari, tanpa suara, tanpa tenaga alam mekanik,
alat itu bisa memproduksi listrik. Listrik lalu disalurkan pada
kapasitor ukuran besar, sebelum disalurkan ke peralatan rumah tangga
pengkonsumsi listrik.
Pak Slamet Hariyanto asal Malang ini
sudah berhasil membuktikan bahwa gelar bukanlah dasar untuk bisa
menciptakan suatu mahakarya yang sangat bermanfaat. Kapan nih giliran
Ngalamers?
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar