MENGENAI KECAP MANIS N SEJARAHNYA
Kecap
manis selain mengandung protein, vitamin, dan mineral, kecap berfungsi
juga sebagai penyedap makanan ( di samping adalah salah satu resep
makanan yang m'gunakan kecap! Nyummy..). Karena dapat memberikan rasa
dan aroma yang khas pada makanan atau masakan, masyarakat menjadikan
kecap sebagai bagian dari menu harian. Dengan kata lain, kecap dapat
meningkatkan selera makan. Kecap biasa dikonsumsi dengan makanan pokok
nasi, sayuran, daging, unggas, dan ikan. Di Indonesia, kecap sangat
disukai sehingga kebutuhannya semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kecap tersedia di warung kaki lima sampai restoran di hotel berbintang
lima. Kecap tersedia di tengah-tengah keluarga maupun di dalam kamar kos
dan asrama.
Kata "kecap", diduga diambil dari bahasa Amoy kôechiap atau kê-tsiap.
Sementara Aksara Hanzi untuk kôechiap yang benar masih dipertentangkan, yakni:
- Teori 1: "kecap" artinya "茄汁": "茄" adalah karakter Hanzi untuk "terong" (labu) atau bentuk pendek "tomat" (番茄). Jadi "kecap" artinya "茄汁" atau "saus/kuah air tomat". Pengertian ini lebih cocok untuk arti ketchup dalam bahasa Inggris.
- Pelafalan modern dalam bahasa Taiwan (sangat mirip Amoy): 茄(kiô) 汁(chiap)
- Pelafalan modern bahasa Kantonis: 茄(ke4) 汁(jap1)
- Teori 2: "kecap" artinya "鮭汁": "鮭" adalah karakter Hanzi untuk "salem" (鮭魚), atau secara umum "ikan". Oleh karena itu, "kecap" artinya "鮭汁" atau "kuah ikan".
Kecap
Untuk memenuhi pasar kecap yang begitu besar, pengusaha terus berupaya mengembangkan usahanya. Sudah cukup
banyak perusahaan kecap yang berkembang di Indonesia. Dalam persaingan
yang begitu kuat, para pemilik perusahaan terdorong untuk melakukan
inovasi baru terhadap produknya guna merebut pasar.
Pengembangan
produk kecap dapat dilihat dari segi kemasan, harga, variasi cita rasa,
dan nilai gizinya. Segi kemasan dapat dilihat dari variasi ukuran
kemasan yang ditawarkan. Kemasan botol kaca (sedang dan besar), botol
plastik, dan sachet ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang
beragam.
Dari segi gizi, telah ada upaya-upaya untuk menambahkan zat gizi tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Sejarah Dari Kecap
- Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain (gula, garam, dan bumbu) untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Cara pengolahan kecap diduga berasal dari daratan Cina, ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu.
Selanjutnya
masuk ke Jepang dan negara lain di Asia, termasuk Indonesia. Saat ini
industri kecap terbesar terdapat di Jepang, yaitu Kikkoman, dengan jenis
kecap yang dihasilkan adalah shoyu dan tamari.
Penerimaan
masyarakat tertinggi terhadap kecap terjadi di Amerika Serikat. Hal ini
dibuktikan oleh produksi kecap di AS yang mencapai 17,85 juta liter per
tahun. Diperkirakan total konsumsi tahunan kecap di AS sekitar 43,35
juta liter per tahun.
Karena
rasanya yang khas dan sangat disukai, kecap cepat dikenal di berbagai
negara, terutama di negara belahan Timur dengan berbagai nama dan
modifikasi dari segi penampakan, cita rasa, dan komposisinya. Kecap (soy sauce) dikenal di berbagai negara dengan nama yang berbeda. Misalnya shoyu di Jepang, chiang-yu (Cina), kanjang (Korea), toyo (Filipina), dan see-ieu (Thailand).
Penggunaan
kecap sebagai bumbu penyedap telah lama dikenal luas oleh masyarakat
Indonesia. Sulit kita membayangkan bagaimana rasanya gado-gado, sate
kambing, bubur ayam, dan masakan lainnya tanpa kehadiran kecap di
dalamnya.
Berkembangnya
industri makanan, terutama industri mi instan, yang menggunakan kecap
sebagai salah satu komponen bumbu, turut mendorong berkembangnya
industri kecap di Indonesia. Kecap juga dikenal di AS sebagai bumbu
makanan nonoriental, seperti steak, burger, dan barbeque.
Kaya Asam Amino
- Bahan baku utama kecap pada umumnya adalah kedelai. Hal ini memiliki keunggulan tersendiri karena kedelai memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, terutama protein dan karbohidrat.
Asam
amino yang terdapat pada kedelai adalah leusin dan lisin. Keduanya
merupakan asam amino yang sangat diperlukan oleh enzim pemecah kedelai
untuk menghasilkan kecap dengan cita rasa yang enak, lezat, dan khas.
Jenis
kedelai yang umum digunakan dalam pembuatan kecap adalah kedelai hitam
dan kedelai kuning. Perbedaan tersebut hanya terletak pada ukuran biji
dan warna kulit.
Kedelai
hitam berukuran lebih kecil dibanding kedelai kuning, tetapi tidak ada
perbedaan komposisi gizi di antara keduanya. Selain itu, perbedaan jenis
kedelai tersebut tidak berpengaruh terhadap efektivitas fermentasi.
Kepopuleran kacang kedelai didasarkan pada nilai gizinya yang tinggi.
Mutu
protein kedelai termasuk paling unggul dibandingkan dengan jenis
tanaman lain, bahkan hampir mendekati protein hewani. Hal ini disebabkan
oleh banyaknya asam amino essensial yang terkandung dalam kedelai,
seperti arginin, fenilalanin, histidin, isoleusin, leusin, metionin,
treonin, dan triptopan.
Pada dasarnya ada dua jenis kecap yang utama, yaitu kecap cina dan jepang.
Kecap cina berwarna lebih gelap dan lebih manis karena adanya
penambahan gula tebu. Selain itu, kecap cina mempunyai berat jenis,
kekentalan, dan kandungan nitrogen lebih tinggi. Namun, kecap jepang
mempunyai kandungan asam amino, terutama asam amino glutamat, yang lebih
tinggi.
Dari
segi pembuatan, keduanya memiliki perbedaan dalam hal bahan baku dan
teknologi. Kecap di Indonesia termasuk salah satu jenis kecap cina.
Kecap cina menggunakan gula tebu, sedangkan kecap indonesia menggunakan
gula palma. Secara umum kecap di Indonesia dikelompokkan menjadi dua
golongan, yaitu kecap asin dan kecap manis.
Kecap
dapat diproduksi dengan tiga cara, yaitu fermentasi kedelai, hidrolisis
asam, atau kombinasi dari keduanya. Kecap hidrolisis kurang populer
dibanding kecap hasil fermentasi karena flavornya kurang baik.
Hal
ini disebabkan selama proses hidrolisis, beberapa asam amino dan gula
rusak, serta timbulnya senyawa off flavor seperti asam levulinat dan H2S
dan beberapa komponen lainnya yang pada kecap fermentasi tidak
terbentuk. Di Indonesia, pembuatan kecap pada umumnya dilakukan secara
fermentasi.
Pembuatan Kecap
Pembuatan
kecap dengan cara fermentasi di Indonesia, secara singkat adalah
sebagai berikut: kedelai dibersihkan dan direndam dalam air pada suhu
kamar selama 12 jam, kemudian direbus selama 4-5 jam sampai lunak.
Setelah
direbus, kedelai ditiriskan dan didinginkan di atas tampah. Tampah
tersebut ditutup dengan lembaran karung goni, karung terigu, atau
lembaran plastik. Karena terus berulang kali dipakai, bahan yang
digunakan sebagai penutup ini biasanya mengandung spora, sehingga
berfungsi sebagai inokulum.
Spora
kapang akan bergerminasi dan tumbuh pada substrat kedelai dalam waktu 3
sampai 12 hari pada suhu kamar. Kapang dan miselium yang terbentuk
akibat fermentasi inilah yang dinamakan koji. Selanjutnya, koji
diremas-remas, dijemur, dan kulitnya dibuang.
Koji
dimasukkan ke dalam wadah dari tanah, tong kayu, atau tong plastik yang
berisi larutan garam 20-30 persen. Campuran antara kedelai yang telah
mengalami fermentasi kapang (koji) dengan larutan garam inilah yang
dinamakan moromi.
Fermentasi moromi dilanjutkan selama 14-120 hari pada suhu kamar. Setelah itu, cairan moromi dimasak dan kemudian disaring.
Untuk
membuat kecap manis, ke dalam filtrat ditambahkan gula merah dan
bumbu-bumbu lainnya, diaduk sampai rata dan dimasak selama 4-5 jam.
Untuk membuat kecap asin, sedikit gula merah ditambahkan ke dalam filtrat, diaduk, dan dimasak selama 1 jam.
Kecap
yang telah masak, selanjutnya disaring dengan alat separator untuk
memisahkan kecap dari berbagai kotoran, kemudian didinginkan. Langkah
akhir pembuatan kecap adalah memasukkannya ke dalam botol gelas, botol
plastik, atau botol pet.
Andil yang Cukup Besar
Secara
tradisional, kecap dibuat dengan proses fermentasi, yaitu menggunakan
jasa mikroorganisme kapang, khamir, dan bakteri untuk mengubah senyawa
makromolekul kompleks yang ada dalam kedelai (seperti protein, lemak,
dan karbohidrat) menjadi senyawa yang lebih sederhana, seperti peptida,
asam amino, asam lemak dan monosakarida.
Adanya
proses fermentasi tersebut menjadikan zat-zat gizi dalam kecap menjadi
lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Dari
aspek gizi, kecap merupakan sumber protein yang cukup baik karena
mengandung asam-asam amino esensial yang cukup tinggi. Kecap mengandung
pula zat gizi lain, seperti lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral
yang jumlahnya relatif lebih rendah dibandingkan dengan protein.
Namun,
karena tujuan utama pemakaian kecap adalah sebagai penyedap makanan,
pemakaian kecap dalam masakan sehari-hari tidaklah terlalu banyak.
Dari
segi nilai gizi, kecap tidak akan memberikan sumbangan berarti karena
tidak dikonsumsi dalam jumlah banyak setiap harinya. Hanya saja, Anda
jangan lupa, bahwa karena kecaplah maka berbagai masakan menjadi lebih
sedap, sehingga selera makan kita meningkat.
Jadi,
bukan dari kecapnya kita mendapatkan tambahan nilai gizi, tetapi dari
makanan yang berbumbu kecap tersebut. Dengan demikian, kecap memberikan
andil yang cukup besar dalam meningkatkan asupan zat gizi dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Hal
yang paling menarik dalam perkembangan industri kecap belakangan ini
adalah adanya upaya peningkatan nilai gizi oleh produsennya. Kecap
sebagai produk dalam bentuk cair memberikan kemudahan dalam fortifikasi
(pengkayaan) beberapa zat gizi.
Ke
dalam kecap dapat ditambahkan zat gizi mikro yang sangat penting bagi
kesehatan, seperti mineral iodium, zat besi, dan vitamin A. Ketiga zat
gizi mikro tersebut sangat perlu ditambahkan, mengingat masih banyaknya
masalah gizi akibat kekurangan zat-zat tersebut.
Kecap
yang telah difortifikasi dengan mineral iodium, zat besi, dan vitamin
A, saat ini dengan mudah dapat kita jumpai di pasaran. Hal ini tentu
memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pengentasan pelbagai
masalah yang menyangkut gizi.
Misalnya
gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI), anemia gizi akibat defisiensi
zat besi, kekurangan vitamin A yang berdampak luas terhadap
pemeliharaan sistem penglihatan (mencegah masalah kebutaan), serta
peningkatan sistem pertahanan tubuh terhadap serangan berbagai penyakit
infeksi.
sumber: wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar